semua informasi

Cari Blog Ini

Kamis, 03 Desember 2015

Makalah Tentang Lebah dan Keistimewaannya ditinjau dari sudut pandang Al-qur'an dan Science

KEISTIMEWAAN LEBAH YANG DIJELASKAN OLEH ALLAH DALAM AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 68-69 DAN SAINS

KARANGAN ILMIAH SANTRI
disusun sebagai salah satu tugas akhir tingkat Mu’allimin
oleh
Fajar Siddiq
NIS
131410085

Program Ilmu Agama Islam

PESANTREN PERSATUAN ISLAM TAROGONG
GARUT
2015-2016



PERSETUJUAN
KEISTIMEWAAN LEBAH YANG DIJELASKAN OLEH ALLAH DALAM AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 68-69 DAN SAINS
Karangan Ilmiah Santri ini disetujui :
Garut, ....................... 2015

Oleh :
Pembimbing

Aan Adam, Lc
              Wali Kelas                                                                 Mudir Mu’allimin

          (Dadang Ernawan)                                                    (Aceng Syarif Mahmud)
Mudir ‘Am
Pesantren Persis Tarogong


(H.M. Iqbal Santoso)
PENGESAHAN
Karangan ilmiah santri ini berjudul “KEISTIMEWAAN LEBAH YANG DIJELASKAN OLEH ALLAH DALAM AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 68-69 DAN SAINS” telah di pertanggung jawabkan dalam ujian munaqasah, pada tanggal ............................ 2015. Karangan ilmiah santri ini diterima sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Mu’allimin / Aliyah.

Garut, ................................ 2015 M

Tim Penguji
                        Penguji 1                                                         Penguji II

            (                                  )                                   (                                   )






PERNYATAAN
            Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah ini bener-benar merupakan karya sendiri, dan jika ternyata karya ini karya yang sudah ada atau karya orang lain maka saya bersedia untuk mendapatkan sanksi. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Garut,  3 Desember 2015

      Fajar Siddiq             










DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama                                       : Fajar Siddiq
No. Induk                               : 1314.100.85
Tempat Tanggal Lahir             : 08 November 1997
Alamat                                                : Jl. Ry Samarang Ds. Mekar Wangi Rt/Rw 01/04
                                                Kec. Tarogong Kaler Kab. Garut
Nama Orang Tua                     :
Ayah                           :Engkus Kusdinar
Ibu                               : Aisyah
Pekerjaan Orang Tua               :
            Ayah                           : Petani
            Ibu                               : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan                              : - 2004 – 2005  TK Kartina
                                                  -  2005 – 2010  SDN Mekar Wangi II
                                                  - 2010 – 2013   Tsanawiyyah Persis Tarogong 76                                                      - 2013 – 2015  Mu’allimin Persis Tarogong 76


MOTO
Siapa yang ingin bisa maka harus berusaha.
Karangan ilmiah santri ini tulus ku persembahkan untuk :
Ayahanda dan Ibundaku tercinta
Serta keluargaku, kalian adalah segalanya bagiku













KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kekuatan serta petunjuk-Nya sehingga terselesaikannya karangan ilmiah ini. Shalawat serta salam terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan menuju kepada zaman yang terang benderang (Islam).
Alhamdulillah, dengan inayah dan rahmat Allah SWT yang Maha Pemurah, penulis dapat menyelesaikan penyusunan karangan ilmiah yang sederhana ini dengan segala daya dan upaya yang penulis curahkan.
Dalam menyusun karangan ilmiah ini, penulis tidak terlepas dari bantuan barbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.    Ustadz M. Iqbal Santoso, selaku pimpinan Pesantren Persatuan Islam 76.
2.    Ustadz Aceng Syarif, selaku Mudir Mu’allimin.
3.    Ustadz Abdurrasyid selaku kepala pondok asrama putra
4.    Ustadzah Enung dan ustadzah Rena Rosita selaku Biro karangan ilmiahyang telah memberikan kesempatan bagi penulis dalam penyelesaian karangan ilmiah ini.
5.    Ustadz Aan Adam, Lc, selaku pembimbing utama dalam melaksanakan karya tulis ini yang telah menyumbangkan waktu, pemikiran selama pembuatan karangan ilmiah ini.
6.    Ustadz Dadang Ernawan selaku Wali kelas XII IAI 1 yang selalu mengingatkan dan memberikan semangat kepada penulis.
7.    Ayah dan Bunda tercinta yang telah ikhlas memberikan do’a dan motivasi mereka yang tulus dan bantuan material.
8.    Ibunda dan Ayahanda tercinta yang telah ikhlas memberikan do’a dan motivasi mereka yang tulus dan bantuan material.
9.    Keluargaku yang telah mensuport dan menghiburku.
10.  Semua sahabat-sahabatku seperjuangan yang tetap setia membantu, dan memberikan semangat dan motivasi sehingga karangan ilmiah santri ini dapat terwujud.
11.  Semua pihak yang telah membantu memberikan kemudahan dan kelancaran pembuatan karangan ilmiah santri ini.
Kepada mereka semua, penulis haturkan banyak terima kasih, mudah-mudahan kebaikan mereka menjadi amal shaleh dan mendapat pahala dari Allah SWT dalam penyusunan karangan ilmiah santri ini.dan semoga karangan ilmiah santri ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan taufik kepada kita semua.

Garut,                                      2013 M

DAFTAR ISI

BAB I      PENDAHULUAN.. 1
BAB II     ANALISIS TEORETIS. 6
BAB III     PEMBAHASAN.. 13
BAB IV     PENUTUPAN.. 24

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam surat Ali-Imran ayat 191, Allah SWT berfirman
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ﴿۱۹۱
 “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 191).
Hal itu disebabkan karena tidak ada satupun ciptaan Allah yang mengandung kesia-siaan. Apapun yang diciptakan Allah pasti memiliki manfaat yang besar, dan tentu manfaat itu untuk kepentingan manusia.
            Manfaat yang dimaksud Allah tentu saja bukan hanya manfaat berupa sesuatu yang bisa dinikmati secara indrawi saja, seperti rasa enak yang dinikmati lidah, rasa indah yang dinikmati mata, rasa merdu yang dinikmati telinga atau rasa sejuk yang dinikmati kulit. akan tetapi, manfaat yang berbentuk i’tibar(pelajaran)tentu saja lebih besar dan tak kalah pentingnya bagi manusia.
Diantara sekian banyak hewan, lebah merupakan salah satu hewan yang namanya diabadikan oleh Alloh sebagai nama surat dalam Al-Quran yakni surat An-Nahl. Tidak serta merta Alloh menjadikan lebah sebagai nama Surat kalau lebah tersebut tidak memiliki keistimewaan, diantara keistimewaannya adalah lebah membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal hingga manfaat produknya yang terkenal berupa madu.

Allah SWT telah berfirman :
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ (68) ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (69)
Artinya:
Dan Tuhamu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohonkayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (16: 68-69).
Lebah adalah ciptaan Allah yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. Lebah adalah serangga kecil yang tidak mampu berpikir, tetapi mampu menyelesaikan pekerjaan besar yang membutuhkan perhitungan dan perencanaan khusus. Kemampuan tersebut dimiliki oleh setiap lebah dan lebah mampu bekerja sama secara teratur dan terencana dalam mencapai tujuan yang sama serta mereka mampu melakukan tugas masing-masing dengan sungguh-sugguh dan tanpa kesalahan sedikitpun.
Dari beberapa jenis hewan yang ada dalam Al-Quran seperti Laba-laba(Al-ankabut) dan Semut(An-Naml), penulis memilih lebah karena menurut penulis Lebah lebih spesial. Ia merupakan makhluk Allah SWT yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Salah satu produk lebah yang menjadi manfaat bagi manusia adalah madu. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: "...Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (QS. An-Nahl: 69).  Lebih khusus tentang keistimewaan madu dalam penjelasan surat An Nahl yang tercantum dalam Al-Quran dan Terjemahannya disebutkan bahwa ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al-Quranul Karim.
Madu berasal dari sari bunga dan menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia, sedangkan Al-Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa  sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Salah satu keistimewaan lebah dalam ilmu sains adalah lebah merupakan binatang yang bersih dan cinta kebersihan. Diantara kebersihan yang ditunjukan lebah adalah tempat dia memilih sarang. Allah menyebutkan dalam ayat diatas bahwa sarang lebah dibuat di bukit-bukit, pohon-pohon, atau tempat-tempat yang tinggikarena semuatempat diatas adalah tempat yang bersih dan jauh dari polusi. keistimewaan diatas adalah salah satu dari sekian banyak keistimewaan yang telah dijelaskan Al-qur’an dan Ilmu sains.
Berangkat dari masalah diatas, penulis berusaha menuangkannya kedalam sebuah karya tulis yang berjudul “ KEISTIMEWAAN LEBAH YANG DIJELASKAN OLEH ALLAH DALAM AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 68-69 DAN SAINS



B.     Rumusan Masalah
              Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis rumuskan dan disajikan dalam pertanyaan-pertanyaan. Adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1.   Bagaimana pandangan Ibnu Katsier tentang keistimewaan lebah Al-qur’an surat An-Nahl ayat 68-69?
2.   Bagaimana pandangan Sains tentang keistimewaan lebah dalam Al-qur’an surat An-Nahl ayat 68-69?
C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui bagaimana keistimewaan lebah dalam al-qur’an.
2.      Untuk mengetahui bagaimana keistimewaan lebah menurut sains.
D.    Metode dan Teknik Penulisan
a.      Metode Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan karya tulis ini, maka penulis menggunakan metode deskriptif. metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan keadaan secara terperinci.
b.      Teknik Penulisan
Teknik penulisan yang penulis gunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah teknik bibliografi atau teknik telaah pustaka, yaitu teknik yang hanya mengkaji sumber-sumber tertulis.

E.     Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan sestematika sebagai berikut :
Bab I    :   Pendahuluan, pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pengambilan topik karangan ilmiah, selain itu, bab ini juga mengemukakan pokok permasalahan, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II    :   Landasan Teoritis, pada bab ini berisi teori – teori yang mengantarkan ke pembahasan teori – teori yang berkaitan dengan judul, diantaranya tentang lebah, karakteristik lebah, jenis-jenis lebah.
Bab III    :   Pembahasan, pada bab ini akan dijelaskan tentang keistimewaan lebah yang dijelaskan oleh allah dalam al-qur’an surat an-nahl ayat 68-69 serta relevansinya dalam ilmu kesehatan.
Bab IV    :   Penutup, pada bab ini akan dijelaskan mengenai simpulan dari uraian –uraian pada bab sebelumnya, kemudian akan ditambahkan beberapa saran mengenai permasalahan yang dibahas guna membantu dalam pemecahan masalah.    

BAB II
ANALISIS TEORETIS
A.    Pegertian Al-Qur’an
Ditinjau dari bahasa, Al Qur'an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a - yaqra'u - qur'anan yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Secara istilah, al Qur'an diartikan sebagai kalm Allah swt, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat, disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah swt sendiri dengan perantara malaikat jibril dan mambaca al Qur'an dinilai ibadah kepada Allah swt.
Al Qur'an adalah murni wahyu dari Allah swt, bukan dari hawa nafsu perkataan Nabi Muhammad saw. Al Qur'an memuat aturan-aturan kehidupan manusia di dunia. Al Qur'an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Di dalam al Qur'an terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
Berikut ini pengertian al Qur'an menurut beberapa ahli :
a. Muhammad Ali ash-Shabuni
Al Qur'an adalah Firman Allah swt yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan malaikat Jibril as, ditulis pada mushaf-mushaf kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, membaca dan mempelajari al Qur'an adalah ibadah, dan al Qur'an dimulai dengan surat al Fatihah serta ditutup dengan surat an Nas.
b. Syekh Muhammad Khudari Beik
Al Qur'an adalah firman Allah yang berbahasa arab diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk dipahami isinya, disampaikan kepada kita secara mutawatir ditulis dalam mushaf dimulai surat al Fatihah dan diakhiri dengan surat an Nas.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahawa al Qur'an adalah wahyu Allah swt. yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw dengan perantara malaikat jibril, disampaikan dengan jalan mutawatir kepada kita, ditulis dalam mushaf dan membacanya termasuk ibadah. Al Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw selama kurang lebih 22 tahun.
B.     Pengertian Sains
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
C.    Lebah dan Karakteristiknya
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.
Allah memang menciptakan makhluk ciptaannya dengan bentuk dan fungsinya masing-masing, salah satunya adalah lebah. Ternyata setelah diamati banyak hal yang dapat kita tiru dari hewan yang satu ini karena paling tidak mereka memiliki karakter yang unik. Setidaknya ada 10 karakter yang bisa saya temukan, berikut ulasannya:
  1. Eksploratif (Penjelajah) : Menjelajahi dunia untuk menemukan madu.
  2. Sensitif (Perasa) : Mampu merasakan dari mana datangnya aroma yang mengindikasikan tempat yang menyimpan madu.
  3. Selektif (Teliti) : Mampu memeilih tempat mana yang layak dihinggapi.
  4. Komunikatif (berhubungan) : Dia undang teman, saat menemukan madu.
  5. Kreatif (Mampu mencipta) : Mampu mencipta rumah untuk berbagi
  6. Konstruktif (Pembangun) : Perilakunya selalu membangun dan tidak pernah merusak lingkungan tempat dimana mereka berkoloni.
  7. Produktif (Menghasilkan) : Mampu menghasilkan produk yang sangat berharga; berupa madu, pollen dan lilin.
  8. Komitmen (Terpercaya) : Selalu menghasilkan produk yang bermutu tinggi.
  9. Terorganisir (Tersusun) : Mampu menghimpun diri dengan rumusan tugas yang jelas dan pasti.
  10. Advokatif (Pembelaan) : Mampu melakukan pembelaan bila datang ganggunan dengan memberikan perlawanan yang mereka bisa.
D.    Jenis-jenis Lebah
Terdapat 20 ribu spesies lebah dikenal menghuni planet bumi ini. Terdapat begitu banyak jenis lebah, sehingga membedakan semuanya dengan mata telanjang sangatlah sulit. Tetapi, terdapat beberapa ciri-ciri dan karakteristik khusus yang dapat membantu membedakan lebah-lebah yang biasa terlihat.
1.       Lebah madu                                              .
          Lebah madu berukuran kecil. Mereka umumnya berwarna hitam. Tapi beberapa memiliki bagian tengah berwarna cokelat-kuning. Lebah madu sangat sosial di alam. Koloni lebah madu memiliki tiga kasta. Satu ratu lebah bertelur. Beberapa ratus lebah adalah lebah jantan fertile yang tidak memiliki sengat. Terdapat ribuan lebah betina sebagai lebah pekerja.
2.       Lebah anggrek (orchid bees)                                    .
          Mereka berwarna cerah dan tampak metallic seperti logam. Diperkirakan anggrek dan lebah anggrek berevolusi bersamaan, sehingga mereka bergantung satu sama lain. Mereka memiliki belalai panjang dan menyimpan nektar di dalam dada mereka. Lebah anggrek adalah salah satu spesies yang lebah jantannya terlibat dalam kegiatan produktif selain kawin saja. Lebah jantan mengumpulkan minyak wangi dari bunga dengan menggunakan segmen kaki mereka yang seperti pengeruk. Diduga minyak tersebut digunakan untuk menarik pasangan.
3.       Lebah keringat (sweat bees)                                    .
          Meskipun secara teknis sebutan "lebah keringat" terbatas untuk spesies lebah yang termasuk famili Halictidae, sebutan ini sering digunakan untuk semua spesies lebah yang tertarik pada keringat manusia, atau lebih tepatnya tertarik pada garam yang terdapat di keringat manusia. Lebah ini berwarna gelap, kecil, memiliki sedikit rambut, dan membangun sarang di tanah. Serbuk sari dibawa dengan rambut tubuh dan pangkal kaki.
4.       Lebah Hutan (Apis dorsata)                                  .
          Jenis lebah ini merupakan jenis lebah yang belum dapat dibudidayakan, umumnya hidup secara alami di hutan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan kepulauan Nusa Tenggara. Sampai saat ini lebah hutan merupakan jenis lebah yang penting bagi perlebahan Indonesia karena kontribusinya berupa produksi madu yang cukup tinggi, disamping itu kegiatan pemungutan madu lebah hutan merupakan salah satu peluang kegiatan bagi masyarakat di sekitar hutan. Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya.
5.        Lebah Lokal (Apis cerana)                                   .
          Apis cerana merupakan species lebah lokal yang umum dibudidayakan oleh masyarakat di pedesaan sebagai kegiatan sampingan. Meskipun produktifitasnya tergolong rendah, namun lebah ini sangat cocok dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan dan gizi masyarakat karena mudah diperoleh dan harganya relatif rendah.
6.       Lebah Tanpa Sengat (Trigona spp)
Lebah ini merupakan lebah asli Asia dari genus trigona yang memiliki karakteristik spesifik yaitu madu yang dihasilkan mempunyai rasa asam namun tahan terhadap fermentasi & bersifat jarang sekali hijrah serta harga produk madunya lebih tinggi dibandingkan degan madu produk lebah. Tringgona tinggal di tempat-tempat gelap, keluar masuk melalui lubang yang sangat kecil sekitar 1 cm yang dilindungi oleh zat perekat. Seperti lebah lainnya, sarang lebah trigona tersusun atas beberapa bagian. Terdapat bagian yang digunakan intuk menyimpan madu, tempat tepung sari, tempat telur, larva. Lebah ini gemar mengambil getah pohon
E.     Koloni Lebah
      Lebah madu selalu hidup berkoloni, rata-rata setiap koloni berkisar 60-70 ribu lebah dalam satu sarang. Walaupun populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi. Didalam sarang lebah, terdapat:

1.      Lebah Ratu
Ratu lebah mempunyai tubuh yang lebih besar dan berat 2,8 kali berat lebah pekerja. Disetiap sarang lebah, hanya akan terdapat satu ratu lebah diantara koloni lebah yang jumlahnya mencapai 80,000 ekor. Secara genetik, sang ratu bertanggung jawab untuk mengkontribusikan karakteristiknya pada lebah lainnya yang terdapat di sarang.
Ratu lebah bertugas memimpin dan menjaga keharmonis lebah dalam satu koloni dan mempunyai tanggung jawab untuk meneruskan kelangsungan hidup koloni lebah yaitu dengan cara bertelur sepanjang hidupnya. Semua lebah dalam satu koloni akan sangat mentaati ratu lebah dan akan mengikutinya. Ratu lebah juga Ratu lebah sanggup bertelur 1500-2000 butir setip harinya. Perkawinan ratu lebah ini hanya sekali seumur hidup, perkawinan dilakukan dengan cara terbang tinggi diangkasa pada cuaca cerah dan pejantan yang bisa mengejarnya akan dapat mengawini sang ratu lebah, pejantan yang berbahagia itu tidak lama akan mati karena testisnya lepas dan tertanam pada ovarium ratu lebah.
Ratu lebah mempunyai umur yang lebih lama dibandingkan dengan lebah pekerja. Lebah pekerja berumur sekitar 40 hari tetapi ratu lebah sanggup hidup hingga 3-5 tahun atau sekitar 30x lebih lama dari lebah pekerja. Rahasia ratu lebah berumur lebih lama adalah disebabkan ratu lebah mengkonsumsi Royal Jelly sepanjang hidupnya. Sedangkan lebah pekerja hanya mengkonsumsi royal jelly selama 3 hari pada saat menjadi larva.
2.      Lebah Pekerja
Lebah pekerja biasa disebut juga sebagai lebah betina. Ukuran tubuh lebah pekerja lebih kecil daripada lebah ratu dan lebah jantan. Bentuk tubuhnya ramping warnanya hitam kecoklatan dan ekornya mempunyai sengat yang lurus dan berduri. Dengan sengatnya, lebah pekerja melindungi sarangnya dan menyerang siapapun yang menggangu.
Ketika berumur 3-10 hari, lebah pekerja ini menghasilkan royal jelly yang sangat dibutuhkan larva lebah dan ratu lebah. Royal jelly dihasilkan dari kelenjar lebah muda setelah lebah tersebut mengkomsumsi madu dan bee pollen. Setelah lebah pekerja berusia sekitar 3 minggu, lebah mempunyai tugas baru diluar sarangnya yaitu bertugas mencari nectar bunga yang akan diolah menjadi madu dan tepung sari bunga yang diolah menjadi bee pollen.

3.      Lebah Perawat

Lebah perawat adalah lebah pekerja yang khusus merawat ratu lebah dan anak-anaknya atau larva. Mereka bertanggung jawab untuk memproduksi royal jelly, serta memberi makan sang ratu dengan royal jelly, bee pollen dan madu.

4.      Lebah Pencari

Lebah pencari adalah lebah pekerja yang mencari sumber-sumber pollen, nektar dan propolis. Ketika mereka menemukan sumber makanan yang terbaik, mereka akan kembali ke sarang dan menginformasikannya kepada lebah pengumpul. Kemudian lebah pengumpul pergi untuk mengumpulkan makanan tersebut.

5.      Lebah Pengumpul

Lebah pengumpul hanya akan mengunjungi tipe bunga yang sama hingga semua pollen habis terkumpul. Mereka hanya mengunjungi bunga dari spesies yang sama dalam satu putaran pengumpulan, untuk memastikan bahwa nektar yang dikumpulkan berasal dari satu sumber yang sama. Nektar yang terkumpul kemudian disimpan dalam sel madu yang terbuka. Sel-sel ini akan tetap terbuka hingga nektar menguap dan terbentuk cairan madu yang kental dan matang. Pada saat lebah mengumpulkan pollen, ia juga mencampurkannya dengan sedikit madu dari mulutnya dan kemudian membentuk gumpalan pollen yang akan disimpan dalam kantong yang terdapat di kaki lebah.
6.      Lebah Jantan
Lebah jantan mempunyai sifat fisik yang lebih kecil dari ratu lebah tetapi lebih besar dari lebah pekerja. Ciri yang menonjol adalah matanya yang besar. Mata itu terdiri dari faset yang lebih banyak dari pada faset pada mata lebah pekerja dan ratu lebah. Lebah pejantan adalah satu-satunya lebah jantan yang terdapat di sarang lebah dan hanya bertugas untuk membuahi sang ratu lebah. Enam belas hari setelah ratu lebah yang baru terlahir, ia terbang ke tempat lebah jantan yang telah menunggu kedatangannya. Setelah membuahi sang ratu, lebah jantan ini kemudian mati.                                      .

BAB III
PEMBAHASAN
A.    Pandangan imam Al Maraghi mengenai al-qur’an surat an-nahl ayat 68-69 tetang keistimewaan lebah
Dalam surat An-Nahl ayat 68-69, dijelaskan bahwa lebah dianugerahi oleh Allah berupa wahyu. Yang dimaksud dengan wahyu di sini adalah ilham, petunjuk dan bimbingan bagi lebah, agar ia menjadikan gunung-gunung sebagai rumah yang menjadi tempat tinggal, juga pepohonan, serta tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian lebah-lebah itu membuat rumah-rumahnya dengan penuh ketekunan dalam menyusun dan menatanya, di mana tidak ada satu bagian pun yang rusak.
Selanjutnya, Allah Ta’ala memberi izin kepada lebah-lebah itu dalam bentuk ketetapan qadariyyah (Sunnatullah) dan pengerahan untuk memakan segala macam buah-buahan, berjalan di berbagai macam jalan yang telah dimudahkan oleh Allah, di mana ia bisa dengan sekehendaknya berjalan di udara yang agung ini dan juga daratan yang membentang luas, juga lembah-lembah, serta gunung-gunung yang tinggi menjulang. Kemudian masing-masing dari mereka kembali ke rumah-rumah mereka, tanpa ada satu pun yang keliru memasuki rumahnya baik sebelah kanan maupun kirinya, tetapi masing-masing memasuki rumahnya sendiri-sendiri, yang di dalamnya terdapat ribuan anak-anaknya dengan persediaan madu. Dia membangun sarang dari bahan yang ada di kedua sayapnya, lalu memuntahkan madu dari dalam mulutnya, dan bertelur dari duburnya.
Firman Allah Ta’ala: “Dari perut lebah itu keluar minuman [madu] yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” Ada yang berwarna putih, kuning, merah, dan warna-warna lainnya yang indah sesuai dengan lingkungan dan makanannya.
Firman-Nya: “Terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia,”. Maksudnya, di dalam madu itu terdapat obat penyembuh bagi manusia. Sebagian orang yang berbicara tentang thibbun Nabawi (ilmu kedokteran Nabi) mengatakan, jika Allah mengatakan: “fiiHisy-syifa’ lin nas”, berarti madu itu menjadi obat bagi segala macam penyakit, tetapi Dia mengatakan, “fiihii syifa’ linnas”, yang berarti bahwa madu itu bisa dipergunakan untuk obat penyakit kedinginan, karena madu itu panas. Penyakit itu selalu diobati dengan lawannya.
Dalam kitab Shahih al-Bukhari disebutkan dari Ibnu `Abbas, di mana dia bercerita, Rasulullah bersabda: “Kesembuhan itu ada pada tiga hal, yaitu pada pembekaman, pada minum madu, atau pembakaran dengan api. Aku melarang umatku dari kayy (pengobatan dengan cara pembakaran).”                               .
            Imam Abu `Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah al-Qazwaini dalam Sunannya, dari Abdullah bin Mas’ud, dia bercerita, Rasulullah bersabda: “Hendaklah kalian berpegang pada dua penyembuh, yaitu: madu dan al-Qur’an.” Sanad hadits ini adalah jayyid, yang diriwayatkan sendiri oleh Ibnu Majah sebagai hadits marfu’.
Firman-Nya: “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda [kebesaran Rabb] bagi orang-orang yang memikirkan.” Maksudnya, sesungguhnya pemberian ilham oleh Allah kepada hewan-hewan yang bertubuh lemah itu untuk berjalan menelusuri hutan belantara dan mengambil dari seluruh buah-buahan, lalu mengumpulkannya untuk dibuat sarang dan madu, yang ia merupakan sesuatu yang sangat baik, adalah tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang memikirkan keagungan yang menciptakannya, menentukannya, menggiringnya, dan yang memperjalankannya.
Surat An-Nahl ini berjumlah 128 ayat dan merupakan surat makkiyah, keculi tiga ayat yang terakhir merupakan surat madaniyyah surat An-Nahl diturunkan setelah Al-kahfi.
Ada sebagaian ulama’  yang berpendapat Suara An-Nahl diberi nama dengan An-Ni’am artinya beberapa nikmat, karena didalamnya Allah menyebutkan berbagai macam ni’mat untuk hamba-hamba-Nya.
Tidak salah surat An-Nahl disebut juga surat An-Ni’am(Nikmat) karena dalam ayat-ayatnya disebutkan berbagai nikmat Allah SWT yang diturunkan kepada manusia, yaitu air hujan (ayat 65), susu (ayat 66), kurma dan anggur (ayat 67) dan terakhir madu yang berfungsi sebagai penyembuh bagi manusia (ayat 68-69) dan menurut Al biqa’i, pembuktian kekuasaan Allah melalui lebah jauh lebih mengagumkan dan istimewa dibandingkan dengan yang lainnya.
Imam As-Suyuti juga menyatakan bahwa surah yang terdahulu merupakan pengantar bagi surah berikutnya. Berarti surah An-Nahl ini merupakan pengantar untuk surah Al-Isra (Bani Israil). Lebah dipilih oleh Allah untuk menjelaskan keajaiban, Keistimewaan dan kesempurnaan ciptaan-Nya agar menjadi pengantar untuk keajaiban perbuatan-Nya dalam peristiwa Isra’ Mi’raj sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Isra’.
Lebah juga dipilih sebagai penjelasan tentang manusia seutuhnya, khususnya seorang mukmin. Lebah tidak makan kecuali yang baik dan indah seperti bunga-bunga. Lebah tidak menghasilkan kecuali yang baik dan bermanfaat seperti madu yang merupakan minuman dengan sejuta khasiat dan manfaat. Lebah tidak hinggap dan tidak membuat sarang ditempat yang kotor, tapi lebah hinggap dan membuat sarang ditempat yang bersih dan sehat sehingga madu yang dihasilkannya sangatlah istimewa. Lebah tidak mengganggu kecuali ada yang mengganggunya dan jika menyengat, maka sengatannya pun menjadi obat.
B.     Pandangan sains mengenai al-qur’an surat an-nahl ayat 68-69 tentang keistimewaan lebah.
1.      Lebah madu pembuat sarang yang sempurna (teknologi canggih)
Para ahli matematika merasa kagum ketika mengetahui perhitungan lebah yang sangat cermat. Sebuah penelitian yang menakjubkan tentang lebah madu, lebah madu telah  membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal selama jutaan tahun. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah maksimal dengan menggunakan material yang paling sedikit.
Ibnu Arabi al-Maliki berkata ”Daripada keajaiban lebah yang telah diciptakan Allah SWT adalah dengan mengilhamkan kepada lebah supaya membuat sarangnya yang mana sel-selnya berbentuk segi enam yang bahannya merupakan campuran antara propolis dengan lilin lebah (wax).
Harun Yahya juga mengatakan bahwa Lebah benar-benar membuat perhitungan yang tepat pada sudut-sudut heksagonal tersebut yaitu 120 derajat padahal mereka membangun sarang dari sel-sel tempat penyimpanan madu dari sudut yang berbeda-beda hingga akhirnya mereka bertemu ditengah. Namun setelah selesai, tidak tampak adanya ketidakserasian ataupun tambal sulam pada sel-sel yang berbentuk heksagonal tersebut. Manusia tidak mampu membuat rancangan yang sempurna ini tanpa perhitungan geometris yang sulit dan rumit, namun lebah dapat melakukannya dengan sangat mudah.
Firman Allah SWT :
Arinya : Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. (QS. An-Nahl, 16:68).
2.      Lebah merupakan penghasil madu dengan sejuta kandungan khasiat
Madu dan lebah memiliki keistimewaan yang luar biasa sehingga tercantum dalam surat tersendiri di dalam Al-Quran. Kajian khasiat madu secara ilmiah juga telah diteliti oleh ilmuwan Muslim terkemuka di era keemasan Islam, yakni Ibnu Sina (890-1037). Bapak kedokteran dunia dan pemikir muslim agung di abad ke-10 M itu tercatatat sebagai dokter yang mengulas mengenai khasiat madu dari segi kesehatan dan dunia kedokteran. Hikmah dari surat an-nahl ayat 68-69 ini,  memberitahukan bahwa produk lebah yang dapat dijadikan obat tidak terbatas hanya pada madu saja. Tetapi juga dapat berupa royal jelly, tepung sari (bee pollen) dan propolis lebah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surah An-Nahl ayat 69 :
"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan." [QS. An-Nahl : 69].
Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa bahan yang dapat dijadikan obat penyembuh bagi manusia adalah bahan yang keluar dari perut lebah dengan bermacam-macam warnanya. Pada ayat tersebut juga tidak menyatakan obat untuk spesifik penyakit tertentu, dan fakta di lapangan membuktikan bahwa berbagai penyakit dapat disembuhkan melalui produk perlebahan terutama propolis lebah..
Bukan hanya madunya, sengatan lebah juga banyak dipakai untuk therapy penyembuhan berbagai macam penyakit. Venom (racun lebah) terbukti bermanfaat untuk melancarkan aliran darah jika disengatkan pada bagian yang tepat pada tubuh manusia.
Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Di samping itu di dalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon.
Sebagaimana firman Allah, madu adalah “obat yang menyembuhkan bagi manusia”. Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Dalam konferensi tersebut didiskusikan pengobatan dengan menggunakan ramuan yang berasal dari madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk sari dan propolis (getah lebah) dapat mengobati berbagai penyakit. Seorang dokter asal Rumania mengatakan bahwa ia mencoba menggunakan madu untuk mengobati pasien katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh sama sekali. Para dokter asal Polandia juga mengatakan dalam konferensi tersebut bahwa getah lebah (bee resin) dapat membantu menyembuhkan banyak penyakit seperti bawasir, penyakit kulit, penyakit ginekologis dan berbagai penyakit lainnya.
Di samping itu dengan memakan madu juga bisa menyembuhkan batuk-batuk yang menganggu dan bisa mencegah daripada kekejangan pada otot tubuh khususnya pada bagian kaki. Dalam perubatan tradisional, madu telah dimanfaatkan untuk menahan luka-luka terbakar pada kulit. Jika diusapkan madu akan dapat mengurangi rasa sakit yang menyengat dan mencegah pembentukan lepuh (melecur) dan cepat sekali menyembuhkan kawasan yang terbakar.
3.      Madu memiliki khasiat yang hampir sama seperti al-qur’an                            
Madu memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan kita terutama dalam hal menjaga kesehatan. Saking banyaknya manfaat yang terdapat dalam madu, rasulullah menyebutkan dalam sebuah riwayat bahwa madu merupakan salah satu dari dua penawar penyakit paling berkhasiat. Sebagaimana dalam hadits rasulullah SAW
"Ambillah dan pergunakanlah olehmu sekalian akan dua obat penyembuh yaitu madu dan al-Qur'an." (Hadits riwayat Ibnu Majah).
Daripada hadits tersebut ternyata madu mempunyai keistimewaan yang tersendiri baik apabila dibandingkan dengan al-qur’an atau dengan nilai-nilai utama dalam ilmu kesehatan.
Persaman antara madu yang dihasilkan oleh madu dengan Al-Qur’an karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bermacam-macam penyakit mansia. Sedangkan Al-Qur’an mengandung inti sari dari kitab-kita yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia.
4.      Kehidupan lebah hampir mirip dengan manusia
Dari beberapa keterangan diatas ada persamaan pada manusia dan lebah, seekor lebah diberi kemampuan menjadi hewan penghasil minuman obat dalam hal lain menghasilkan sebuah kebaikan bagi mahluk yang lainnya. Sedangkan manusia juga diberikan keistimewaan oleh Allah dengan memberikan akal fikiran sehingga manusia diberikan alternatif jalan fikir untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk sehingga menjadikan manusia sebagai ciptaan Allah yang paling sempurna. Sesuai dengan firman Allah dalam surat At-tin ayat 04 :
Artinya : sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
Lebah adalah hewan yang pekerja keras, dia tidak mengenal lelah dan letih sebelum semuanya selesai. Lebah adalah hewan yang mampu hidup berkelompok secara damai. Lebah juga mampu tunduk dan patuh pada pemimpinnya. Lebah adalah hewan pekerja yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan pekerjaannya, serta tidak mengganggu terhadap ketertiban kelompok.
5.       Seluruh unsur dalam tubuh lebah dapat diambil manfaatnya
Pada diri lebah tak ada satu unsur pun yang tidak dapat diambil manfaatnya. Air liurnya bermanfaat, debu-debu yang menempel di kakinya yang harus dibersihkan sebelum memasuki sarang yang dikenal dengan nama tepung sari juga bermanfaat. Coba bandingkan dengan debu-debu atau kotoran yang menempel pada alas kaki manusia yang tidak ada gunanya.
Sengat yang ada pada lebah juga sangat bermanfaat untuk pengobatan seperti untuk pengobatan penyakit nyeri sendi, rheumatik, asam urat. Dam metode penyembuhan dengan sengat lebah ini memiliki tingkat penyembuhan penyakit yang hebat dan dahsyat. Sengat yang ditinggalkan lebah akan bergerak keseluruh jaringan tubuh dan memperbaiki segala kerusakan yang dijumpai.
6.      Lebah mempunyai cara yang unik dalam berkominikasi
Aspek lain yang mengagumkan adalah cara komunikasi antar lebah yang sulit untuk dipercaya. Setelah menemukan sumber makanan, lebah pemadu yang bertugas mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan jarak sumber makanan dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan seksama isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa kesulitan.
Dari beberapa keterangan diatas penulis dapat menarik benang merahnya bahwa ada kesamaan antara bukti ilmiah yang ditemukan oleh ilmuan dengan kebenaranya yang terdapat dalam al-qur’an, hanya saja al-qur’an tidak menyebutkan secara diteal pembahasan tentang atau kandungan madu. Subhanallah inilah hal luar biasa, Allah telah memberikan informasi kepada ummatnya lebih dari 14 abad lamanya

BAB IV
PENUTUPAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah dibahas sebelumnya, penulis berkesimpulan sebagai berikut:
1.      Dalam tafsir Ibnu Katsir, lebah memiliki keistimewaan berupa anugerah semacam wahyu. Yang dimaksud dengan wahyu di sini adalah ilham, petunjuk dan bimbingan bagi lebah, agar ia menjadikan gunung-gunung sebagai rumah yang menjadi tempat tinggal, juga pepohonan, serta tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian lebah-lebah itu membuat rumah-rumahnya dengan penuh ketekunan dalam menyusun dan menatanya, di mana tidak ada satu bagian pun yang rusak sehingga menghasilkan produk yang sangat besar khasiatnya berupa madu yang bermacam-macam warnanya.
2.      Dalam ilmu Sains, lebah memiliki banyak keistimewaan, diantaranya:
a.       Lebah madu pembuat sarang yang sempurna (Rancangan teknologi canggih).
b.      Lebah merupakan penghasil madu dengan sejuta kandungan khasiat.
c.       Kehidupan lebah hampir mirip dengan manusia.
d.      Seluruh unsur dalam tubuh lebah dapat diambil manfaatnya.
e.       Kehidupan Lebah diibaratkan seperti seorang mukmin.
f.       Lebah mempunyai cara yang unik dalam berkominikasi.
B.     Saran
1.       Pada dasarnya, Allah SWT menciptakan makhluknya bukan tanpa sebab. Tapi Allah SWT menciptakan makhluknya pasti memiliki manfaat yang besar, dan tentu manfaat itu untuk kepentingan manusia. Kita sebagai umat islam harus yakin bahwa manfaat yang dimaksud Allah pada setiap ciptaannya tentu saja bukan hanya manfaat berupa sesuatu yang bisa dinikmati secara indrawi saja,  akan tetapi manfaat yang berbentuk i’tibar(pelajaran) yang tentu saja lebih besar dan tak kalah pentingnya bagi manusia.
2.       Diantara sekian banyak hewan, lebah merupakan hewan kecil yang namanya diabadikan oleh Allah SWT sebagai nama surat dalam Al-Quran yakni surat An-Nahl. Kita harus yakin meskipun lebah berukuran kecil, tapi Allah SWT tidak serta merta menjadikan lebah sebagai nama Surat kalau lebah tersebut tidak memiliki keistimewaan.
3.       Sebagai umat islam, kita harus berusaha untuk bangkit kembali dengan cara mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dengan sungguh-sungguh serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari karena masih sangat banyak sekali ilmu-ilmu Allah yang masih belum kita ketahui.




DAFTAR PUSTAKA
sumber: https://notes/azhar-deagle/5-sifat-lebah-sebagai-pedoman-hidup-sang-pekerja-keras/10200753301266157 
Basyier, Abu Umar. 2011. Kedokteran Nabi. Surabaya:Shafa Publika
   Ar-rifa’I, Mohamamd Nasib. 1999.  Tafsit Ibnu Katsir. Jakarta : Gema Insani
  Depag RI. 1992. Al-Qur’an Terjemah. Semarang : CV As-Syifa
 Mahali, A. Mujab. 2002. Asbabun Nuzul Studi Pendalaman Al-Qur”An. Jakarta : PT Grasindo Persada
  Yusuf. Ahmad Muhammad. 2009. Ensklopedi Tematis Ayat Al-Qur’an dan Hadits, Panduang Praktis Menemukan Ayat Al-Qur’an dan Hadits. Widya Cahaya.
 Yahya , Harun.  2003. Al-Qur’an dan Sain. Jakarta : Global Cipta Publishing.
 Yahya , Harun.  2003. Beberapa Rahasia Al-Qur’an. Jakarta : Global Cipta Publishing.
http://colehidayat.blogspot.com/2011/04/lebah-madu.html